Mengolah Lahan Pertanian – Dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman, sangat penting bagi kita memahami hal terpenting dari budidaya jenis tanaman tersebut. Tanah ialah hal dasar yang erat dengan budidaya tanaman, karena didalam tanah sendiri air, udara, unsur-unsur hara dan energi ditransfer kedalam benih atau bakal tanaman dan kepada tanaman itu sendiri. Jadi, untuk mensukseskan hasil budidaya yang bagus ialah mengoptimalkan tanah atau membuat tanah yang menjadi bakal tanam yang baik agar unsur-unsur yang dibutuhkan dapat secara optimal terserap oleh tanaman tersebut.
Mekanisme yang harus dilakukan seorang petani dalam memaksimalkan tanah adalah dengan cara mengolah tanah yang akan dijadikan tempat tanam hingga panen sebaik mungkin. Pengelolaan tanah yang baik ialah tanah yang memiliki tingkat gembur yang sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Yang artinya, dalam mengolah lahan pertanian seperti tanah diperlukan untuk menciptakan sebuah lingkungan fisik yang sesuai bagi tanaman yang akan dibudidayakan.
Mengolah lahan pertanian tanah biasnya dilakukan dengan 2 cara yang biasa petani lakukan, yaitu dengan pengolahan tanah secara manual dan secara mekanik. Hal ini sangat menarik karena dalam mengolah lahan pertanian manual biasanya petani hanya menggunakan alat-alat pertanian seperti cangku, kored dan jika diperlukan akan menggunakan alat garpu yang berguna untuk menghasilkan gemburan tanah yang sesuai.
Dalam melakukan pengolahan tanah manual ini membutuhkan waktu yang lama dan mungkin akan membuang waktu dan memperberat biaya tenaga kerja.
Mengolah lahan pertanian tanah secara mekanik ini disesuaikan dengan zaman yang sudah mulai maju dengan terciptanya berbagai teknologi-teknologi yang membatu meringankan kerja kita. Dalam pengolahan tanah secara mekanik umumnya menggunakan traktor untuk pengolahannya yang artinya hanya butuh waktu yang relatif singkat dalam melakukan pengolahan tanah.
Namun, dalam mekanismenya membutuhkan keahlian dalam pengoprasian alat dan juga tambahan biaya dalam perwatan mesin, dan menggunakan metode mengolah lahan pertanian tanah secara mekanik akan mengakibatkan efek pemadatanan tanah yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan menggunakan pengolahan tanah secara manual.
Dalam pengelolaan tanah tidak dilakukan di seluruh areal lahan yang akan ditanam atau dijadikan lahan budidaya, tetapi dalam pengolahan tanah yang baik perlu dilihat dari tingkat kepadatan tanah itu sendiri, tingkat kekuatan tanah, dan tingkat aerasi. Untuk mengetahui tingkat kepadatan tanah biasanya seorang petani akan menandai dengan tingginya berat isi, sedangkan untuk mengetahui tingkat kekuatan tanah para petani akan mengaitkan fleksibelitas untuk merubah sasaran.
Untuk mengolah tanah yang akan dilakukan adalah melihat terlebih dahulu kondisi kepadatan tanah, kekuatan tanah dan tingkat aerasi. Hal ini akan memberikan dampak ketika tanaman membutuhkan air maka unsur didalam tanah mampu mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut. Dengan kondisi yang demikian maka tanah yang gembur memiliki nilai yang mampu mengalirkan tiap-tip unsur hara yang akan ditransfer ke akar tanaman.
Daftar isi
Adapun manfaat dari mengolah lahan pertanian tanah yang baik sebagai berikut:
- Dalam pengolahan tanah akan memperbaiki struktur tanah
- Pengolahan tanah yang baik akan menciptakan ruang bagi tumbuhnya mikro organisme dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
- Pengolahan tanah juga mampu mencegah terjadinya hama-hama yang berada didalam tanah yang dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman
- Disisi lain pengolahan tanah juga dapat mencegah tumbuhnya gulma yang akan mengganggu proses dari penyerapan unsur hara tanaman yang dibudidayakan
Dari manfaat yang dihasilkan dalam pengolahan tanah dapat kita simpulkan bahwa pengolahan tanah menjadi faktor penting agar suatu tanaman yang akan kalian budidayakan mampu tumbuh sampai panen yang maksimal. Adapun manfaatnya masih banyak lagi namun manfaat besarnya ialah membantu tanaman untuk menghasilkan nilai nilai penting yang dibutuhkan tanaman untuk berkembang hingga masa panen tiba.
Untuk mengsukseskan kalian dalam mengolah tanah, penulis akan memberikan beberapa teknik yang mungkin akan kalian lakukan apabila kondisi-kondisi dari lingkungan yang ada mengharuskan mengolah tanah dengan cara yang berbeda. Tapi sebelum membahas pada teknik mengolah lahan pertanian sebaiknya kita tahu terlebih dahulu bentuk-bentuk pengolahan tanah.
Agar dalam melakukan sesuatu kalian sudah memiliki dasar dan pandangan yang menjadi tolak ukur kalian dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman.
Dalam pengolahan lahan ini, bidang keilmuan membagi menjadi dua. Adapun bentuk pengolahan tanah dibagi menjadi pengolahan tanah konvensional dan pengolahan tanah konservasi. Pengolahan tanah secara konversi biasanya terdiri dari pengolahan tanah minimum(minimum tillage) dan TOT(tanpa olah tanah).
Lebih jelasnya mari kita uraikan tiap-tiap bagian tersebut agar kalian dapat secara mudah memahami pengolahan tanah dan kapan teknik-teknik pengolahan tanh dibutuhkan. Yang mana hal ini akan menghindari kalian dalam kesalahan menentukan olah tanah yang dapat merugikan waktu, biaya dan hasil dari proses budidaya yang akan kalian implementasikan.
Pengolahan tanah konvensional sebaiknya kalian lakukan ketika kondisi setelah turun hujan atau sebelum turun hujan. Kenapa? Karena pada kondisi tersebut tanah memiliki struktur yang tidak teralu keras dan juga tidak terlalu lembek, dengan begitu akan memudahkan kalian untuk melakukan pembajakan tanah dengan dilakukan sebanyak 2 kali dan tingkat kedalaman bajak 12-20 cm dari permukaan tanah.
Dalam mengolah tanah secara konvensional sebaiknya kalian lakukan satu minggu sebelum masa tanam dilakukan, hal tersebut dilakukan agar dalam kurun setelah pengolahan tanah hama dan gulma sudah mati dan tumbuhnya mikro organisme tanah dan hara yang dibutuhkan tanaman sudah tersedia.
Pada olah tanah ini sedikit menarik sebagian para petani karena dalam pelaksanaannya hanya dilakukan 1 tahun sekali untuk tanah yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dan 2 tahun sekali apabila tanah memiliki tingkat kepadatan sedang. Dalam pengolahan tanah secara konversi ada beberapa teknik yang dilakukan:
-
Olah Tanah Minimum (OTM)
OTM adalah teknik pengolahan tanah yang dilakukan dengan mengurangi frekuensi pengolahan. Yang artinya pengolahan dilakukan hanya 1 tahun sekali atau 2 tahun sekali tergantung dari tingkat kepadatan tanah.
-
Olah Tanah Strip (strip tillage)
Pengolahan ini hanya dilakukan pada strip-strip yang akan dilakukan penanaman saja. Dan biasanya strip-strip tersebut dibuat mengikuti kontur tanam. Yang artinya ketika ingin menanam tanaman maka yang akan diolah hanya barisan yang akan disebar benih, bagian yang tidak disebar benih tidak diolah.
-
Tanpa Olah Tanah (TOT)
Pengolahan tanah teknik TOT tidak memerlukan penyiapan lahan seperti pada pengolahan konvensional. Melainkan hanya dilakukan pembukaan lahan dengan melubangi tanah dan langsung ditanam bibit-bibit yang akan dibudidayakan
Dari semua yang penulis ulas ditas, sebaiknya kalian tidak menggunakan teknik konversi karen dalam praktek yang ada pada lapangan belum sepenuhnya berhasil. Dan bila dibandingkan dengan pengolahan tanah konvensional hasil panen yang dilakukan lebih berkualitas dibanding dengan menggunakan teknik konversi.
Tapi semua itu penulis kembalikan kepada kalian semua, tergantung dari keilmuan kalian apakah kalian sudah memiliki dasar dalam menggunakan teknik konversi, maka penulis mempersilahkan menggunakan teknik tersebut.